Sabtu, 31 Juli 2010


Poligami

April 23rd, 2006 by bobeto05
"Hanya di Islam Poligami dibolehkan, Agama lain melarang Poligami!"
Hampir jungkir balik saya mendengar komentar seorang teman (padahal dia Muslimah) seperti ini.
Sepertinya program pengrusakan keyakinan terhadap Islam mulai menampakkan hasilnya. Memang kelompok yang memusuhi Islam telah memprogramkan hal ini. Untuk menghancurkan Islam tidak bisa dengan memerangi Islam, tapi rusak moral generasi mudanya dan hilangkan keyakinan mereka terhadap ajaran agama mereka.
Saya hanya bisa menghela nafas dengan berat. Saya minta kepada kawan tersebut untuk membawakan satu ayat saja dalam Kitab suci manapun yang melarang Poligami. Mungkin dia malah belum pernah memegang Al Kitab (Bibel), Wedha atau Tripitaka. Jadi, yang dikatakannya itu adalah apa yang didengarnya dari musuh Islam. Semoga dia mau mempelajari lebih banyak.
Dari 2 kitab suci yang pernah saya baca, baru Al Quran lah yang secara tegas melakukan pembatasan jumlah istri sebanyak 4, tetapi bila TIDAK MAMPU berlaku ADIL kawini 1 saja. Sedangkan di kitab lainnya, tidak ada batasan jelas, walaupun ada larangan bercerai. Jadi sangat dimungkinkan terjadi Poligami bukan??? Lihatlah dari kisah2 setiap Agama dimana para orang pilihan pun ber-poligami.
Beristri lebih dari 1 (dengan batas 4) memang dibolehkan, tapi bagi saya itu bukan anjuran apalagi perintah. Bagi mereka yang merasa mampu berlaku adil, silahkan. Saya angkat topi dengan keyakinan mereka. Tapi jangan kawin sembunyi2 dengan dalih poligami, karena itu menimbulkan fitnah. Padahal Rasulullah memerintahkan untuk mengabarkan pernikahan.
Memang banyak kalangan (terutama dari kaum feminis) yang menentang keras poligami. Mereka beralasan, poligami menyakiti hati wanita. Oke, saya tau mungkin sangat sedikit wanita yang ikhlas dimadu (bukan berarti tidak ada seperti kata mereka). Tapi saya heran, mereka menentang keras poligami bahkan memboikot usaha pelaku poligami, tapi kok tidak ada penentangan keras terhadap pelaku zina dan pemboikotan dari pergaulan dengan para pezina. Padahal para pezina itu menyakiti hati seorang wanita yang seharusnya paling kita muliakan di dunia ini yaitu IBU. Saya mau bertanya, sakit mana hati seorang Ibu yang anaknya berzina dan di-zinahi dibandingkan dengan hati seorang wanita yang dimadu (secara terus-terang/poligami). Oke kalau mereka - atas nama HAM dan emansipasi wanita - menentang/memboikot para POLIGAMER. Tapi saya minta mereka fair dengan menentang/memboikot dari pergaulan para ZINAHER (he..he.. istilah baru nih).

Laki-laki tidak akan bisa berlaku adil, bahkan di dalam Al Quran ditegaskan "Kau tak akan bisa berlaku adil walaupun kau SANGAT INGIN BERLAKU ADIL". Benar, keadilan di dunia ini bersifat relatif dan subyektif. Bagaimanapun usaha seorang suami untuk adil, istri yang dimadu pasti akan ada rasa cemburu. Bahkan Rasul yang paling mulia pun tidak bisa terhindar dari hal ini. Tapi ingat, di dalam Islam yang diutamakan adalah usahanya. Bila seseorang berusaha sungguh-sungguh, dia akan dianggap sudah berlaku adil (Ingat, usaha sungguh-sungguh). Bukankah seorang yang berusaha sungguh-sungguh dalam ijtihad, bila dia benar mendapat 2 pahala sedangkan bila salah mendapat 1 pahala? Selain itu, bila penegasan Allah bahwa manusia tidak akan bisa berlaku adil menjadi alasan untuk menasakh (menghapus/membatalkan) pembolehan poligami, ini juga salah. Sebab dalam Al Quran juga dikatakan "Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil terhadap mereka". Apakah berarti perintah ini batal? Apakah kita jadi boleh menganiaya golongan yang kita benci tanpa alasan? Tolong dipikirkan.

Serangan lain yang ditujukan bagi ’sedikit’ wanita yang rela dimadu adalah dengan alasan Ekonomi dan Dogma Agama. Alasan Ekonomi mungkin benar. Tapi apa salahnya? Bukankah yang bermonogami juga banyak karena alasan ekonomi (bahkan sangat keterlaluan/matre)? Seorang wanita rela dimadu karena dia menggantungkan hidupnya dari nafkah suami adalah lebih terhormat dari pada wanita yang mau mandiri secara ekonomi dengan menjual tubuh (Baik melacur secara harfiah, maupun melacur atas nama seni).
Bagaimana dengan Dogma Agama (bahwa akan disediakan sorga bagi wanita yang rela dimadu)? Mungkin ini perlu penjelasan mendalam. Di dalam Al Quran dikatakan "Tidak lah Kami (Allah) timpakan ujian/cobaan bagi manusia dengan apa yang tidak mampu ditanggungnya". Jadi, bila seorang wanita berhasil lulus dalam ujian ini, derajatnya di mata Allah meningkat. Wajar bukan dengan janji sorga dari Allah? Bagi mereka yang tidak mampu menanggung ujian poligami ini, berarti kemampuannya hanya sampai disitu. Untuk mencari sorga masih juga tersedia jalan-jalan yang lain dengan ujian yang berbeda. Jadi jangan risau :D (Tenanglah istriku, masih banyak jalan).

Kalau kita mau fair, mereka yang menolak poligami juga disebabkan Dogma pihak yang mau menjelek-jelekkan Islam. Dogma itu seperti : "Poligami menyakiti hati wanita", "Laki-laki tak akan bisa adil", "Hanya Islam yang membolehkan Poligami (sebagai bentuk penindasan terhadap wanita kata mereka)". dan lain-lain. Teman tadi juga pernah mengatakan bahwa banyak contoh rumah tangga yang hancur karena poligami. Pertanyannya, tidak banyakkah rumah tangga monogami yang hancur? Apakah berarti kita tinggalkan saja perkawinan (Monogami maupun poligami), dan mulai kumpul kebo? Justru Kumpul Kebo adalah bentuk pelecehan terhadap wanita menurut saya. Dengan model ini, si wanita bebas di’pake’ tanpa tanggung jawab. Ini benar-benar pelecehan serendah-rendahnya terhadap wanita, na’udzubillah mindzalik. Bagi saya, perkataan seorang Poligamer lebih bisa saya percaya (Sebab dia berani menanggung resiko dengan berpoligami) dari pada seorang Zinaher, Kumpul-keboer, selingkuher dan er-er lainnya yang tidak siap bertanggung jawab (Tidak siap menerima resiko). Bagi saya, prinsip High Risk High Gain adalah benar.
Kesimpulannya, seperti dikatakan di dalam Al Quran, "Tidaklah patut bagi laki-laki beriman dan perempuan beriman, bila Allah dan Rasulnya menetapkan sesuatu bai urusan mereka akan ada pilihan lain bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang mendurhakai Allah, mereka di dalam kesesatan yang nyata". Dan di lain ayat, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau HARAMKAN sesuatu yang baik yang di HALALKAN Allah bagimu dan janganlah BERLEBIH-LEBIHAN. Sesungguhnya Allah membenci orang yang berlebih-lebihan".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar