Senin, 06 September 2010

MENGAPA UMAT KRISTIANI TIDAK DIWAJIBKAN BERKHITAN / SUNAT?

Berdebat masalah wajib tidaknya berkhitan (sunat) dalam ajaran agama Kristen, sebenarnya itu termasuk masalah yang sudah usang. Sebab hal tersebut sudah sangat jelas dan gamblang dalam Alkitab (Bible). Berkhitan (sunat) merupakan suatu kewajiban yang harus ditunaikan oleh setiap laki-laki.

Asal mula perintah berkhitan (sunat) dalam kitab Kejadian pasal 17 ayat 9:14 sebagai berikut :

(9) Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjianKu, engkau dan keturunanmu turun-temurun.
(10) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu Berta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
(11) haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
(12) Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: balk yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
(13) Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau bell dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal
(14) Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."

Perintah Allah tersebut sangat jelas dan tegas. Bahkan sanksinya sangat berat bagi yang tidak berkhitan. Ini membuktikan bahwa bersunat hukumnya wajib sebab ancamannya hukuman mati. Tapi hampir dalam setiap perdebatan, umumnya jawaban mereka sebagai berikut: (1) khitan itu ajaran di kitab Perjanjian Lama, bukan dalam kitab Perjanjian Baru; (2) hanya berlaku bagi orang Yahudi; (3) yang penting sunat hati; (4) khitan itu demi untuk kesehatan dll.

Mari kita lihat dan bahas satu persatu jawaban mereka menurut urutan.

1. Memang asal mula perintah Allah mewajibkan berkhitan, tertulis dalam kitab Perjanjian Lama. Tapi perintah Allah tersebut berlaku turun temurun (ayat 12) dan merupakan perjanjian yang kekal. Kekal artinya abadi atau seterusnya (ayat 13). Kenyataannya dalam kitab Perjanjian Baru, Allah tidak pernah membatalkan perintah tersebut. Dan Yesus pun tidak mungkin melarang bersunat, sebab dia sendiri saja bersunat tepat pada hari kedelapan sesuai perintah Tuhannya. "Dan ketika genap delapan hari dan la harus disunatkan, la diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum la dikandung ibu-Nya. " (Luk 2:21)


2. Kalau khitan hanya berlaku untuk orang Yahudi saja, berarti misi Yesus hanya untuk orang Yahudi juga. Jika demikian, mengapa mengikuti agama untuk orang Yahudi saja? Padahal orang di luarYahudi juga wajib mengikuti hukum Musa. Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa." (Kis 15:5)

3. Umumnya dikatakan bahwa sunat daging sudah tidak berlaku lagi, sebab sudah diganti oleh Yesus dengan "sunat hati". Padahal sunat daging dan sunat hati adalah dua perintah yang berbeda, yang sama-sama tertulis dalam kitab yang sama pula, yaitu Taurat Musa, yang satu sama lainnya tidak saling mengganti.

4. Alasan demi untuk kesehatan pun keliru, sebab orang berkhitan (sunat), bukan karena demi kesehatan, tapi karena mengikuti perintah Allah. Adapun hikmahnya yaitu demi kesehatan.


Alasan Tidak Wajib Khitan

Jawabannya sederhana saja yaitu karena Paulus melarang bersunat.

"Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. " (Gal 5:2)

"Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Krislus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman bekerja oleh kasih. " (Gal 5:6)

"Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak bersunat, janganlah ia mau bersunat. Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah. (1 Kor 7:1819)

sejarah khitan juga ada pada bangasa terdahulu..... dan bisa di buktikan dg di temukannay bukti relisf yang mnerangkan tentnag khitan lihta

http://www.alqowamgroup.com/index.php?option=com_content&view=article&id=130:keajaiban-khitan&catid=16:kesehatan-dan-thibbun-nabawi&Itemid=69

Tidak ada komentar:

Posting Komentar